Missinternet.id - Dalam dunia digital yang semakin canggih ini, kejahatan juga semakin berkembang. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mengidentifikasi beberapa modus penipuan keuangan yang sering terjadi. Yuk, kita bahas satu per satu supaya kamu bisa lebih waspada!
1. Phising melalui Pengiriman File APK di WhatsApp
Modus yang pertama ini cukup mengkhawatirkan karena melibatkan aplikasi yang sering kita gunakan sehari-hari: WhatsApp. Penipu biasanya mengirimkan file APK (aplikasi Android) yang tampaknya tidak mencurigakan. File ini bisa saja berisi malware yang akan mencuri data pribadi atau informasi keuangan kamu begitu diinstal.
Misalnya, kamu dapat pesan dari seseorang yang mengaku dari bank atau lembaga keuangan lainnya, meminta kamu untuk mengunduh dan menginstal file tersebut untuk verifikasi data atau alasan keamanan lainnya. Padahal, itu adalah jebakan! Jadi, jangan sembarangan mengunduh file dari sumber yang tidak jelas ya.
2. Modus Salah Transfer oleh Pinjaman Online
Pinjaman online memang menawarkan kemudahan, tapi di balik kemudahan itu ada juga risikonya. Salah satunya adalah modus salah transfer. Penipu akan mengirimkan uang ke rekeningmu dan menghubungi kamu, mengaku bahwa itu adalah kesalahan dan meminta kamu untuk mengembalikannya.
Kelihatannya sepele, tapi begitu kamu mengembalikan uang tersebut, bisa jadi kamu justru terjebak dalam hutang atau terjerat dalam jaringan penipuan yang lebih besar. Pastikan selalu memeriksa dan konfirmasi ke pihak resmi pinjaman online sebelum mengambil tindakan apa pun.
3. Modus Penipuan Penawaran Pekerjaan
Siapa sih yang nggak mau dapat pekerjaan dengan gaji yang besar? Nah, para penipu mencari celah dari para pencari kerja. Mereka akan menghubungi kamu, menawarkan pekerjaan dengan gaji yang menggiurkan. Biasanya, mereka meminta kamu untuk membayar sejumlah uang sebagai biaya administrasi atau pelatihan.
Setelah kamu membayar, si penipu akan menghilang tanpa jejak. Jadi, selalu hati-hati dan pastikan perusahaan yang menawarkan pekerjaan tersebut adalah perusahaan yang kredibel dan terpercaya. Cek ulasan dan testimoni dari orang lain sebelum memutuskan untuk bergabung.
4. Penawaran Produk dari Lembaga Keuangan Palsu
Modus terakhir yang juga sangat sering terjadi adalah penawaran produk yang seakan-akan berasal dari lembaga keuangan yang sah, padahal palsu. Penipu akan menghubungi kamu, mengaku dari bank atau lembaga keuangan resmi, menawarkan produk investasi atau asuransi dengan keuntungan yang sangat menggiurkan.
Mereka akan meminta data pribadi dan informasi keuangan kamu dengan dalih untuk proses pengajuan. Padahal, data tersebut bisa disalahgunakan untuk keperluan lain, termasuk pencurian identitas atau akses ke rekening bank kamu. Selalu pastikan kamu berurusan langsung dengan lembaga keuangan yang resmi dan memiliki izin dari OJK.
Nah, itulah empat modus penipuan keuangan yang harus kamu waspadai. Selalu jaga informasi pribadi dan keuanganmu dengan baik, dan jangan mudah tergiur dengan tawaran yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan. Tetap waspada dan semoga artikel ini bermanfaat buat kamu!